Wednesday, August 29, 2012

Hobby jadi profesi? Sometimes it's impossible


Banyak hal yang menjadi pertanyaan dalam hidup gue. Terutama soal cita-cita. Topik hidup soal cita-cita, mimpi, dan sejenisnya udah lama ga muncul dalam hidup gue. Bahkan pernah gue ngerasa hal itu termasuk sesuatu yang ga penting. Hari ini tiba-tiba muncul pertanyaan dalam diri gue, sebenarnya cita-cita gue itu apa?

Ga bisa dibilang tiba-tiba juga sih. Hari ini gue nonton dua film secara marathon.  Yang satu film barat, satunya lagi film Indonesia. Step Up Revolution dan Perahu Kertas. Judulnya beda jauh tapi menurut gue inti ceritanya sama. Ngejar mimpi. Sebenernya gue termasuk orang yang realistis. Kuliah, kerja, cari uang yang banyak, sukses, mapan, terus hidup bahagia. Gue tau itu cuma film, tapi hal itu bikin gue mikir, sebenernya yang gue mau itu apa? Kesukaan gue itu apa?

Gue yakin hidup bakal lebih menyenangkan kalau bisa berpenghasilan dari sesuatu yang kita sukain. Ada kalimat yang gue kutip dari film perahu kertas tadi “hobby jadi profesi. Sometimes its impossible”. Emang sulit bikin apa yang kita sukain jadi suatu profesi. Misalnya ade gue suka main PS. Ga mungkin kan dia jadi gamer pemenang olimpiade. Oke, itu contoh yang salah. Main PS ga masuk itungan dalam hobby yang bisa berubah jadi profesi.

Semakin ke sini gue semakin setuju kalau seseorang harus memperjuangkan apa yang menjadi impiannya. Gue jadi bener-bener ngerasa harus ngelakuin suatu hal yang bisa ngerubah hidup gue. Kalo sekarang gue inget-inget lagi apa impian gue yang sebenernya, bakal ada banyak hal yang gue sesali. Jujur, gue ga pernah menyesal dengan apa yang terjadi sekarang. Kongkritnya gini. Sekarang gue kuliah di IPB jurusan teknologi hasil perairan. Mulai dari gue orok, sampe gue lulus SMA, sama sekali gue ga pernah punya mimpi untuk jadi seorang sarjana lulusan teknologi hasil perairan. Anggaplah gue ga pernah punya cita-cita menjadi seorang wirausahawan yang bergerak di bidang perikanan. Terus haruskah gue menyesal?  Gue rasa engga. Gue suka sama kehidupan gue sekarang walaupun itu bukan impian gue. Mungkin bukan jurusannya yang gue suka, atau bukan kampusnya yang gue suka. Gue suka komunitasnya. Tuhan udah nempatin gue di komunitas-komunitas yang gue sendiri ga pernah nyangka. Kalau dipikir lagi, misalnya gue ga masuk di IPB, tapi masuk di tempat kuliah yang sesuai dengan impian gue, bisa aja sih gue ketemu komunitas yang mungkin lebih baik. Tapi di keadaan yang sekarang aja gue udah bersyukur dan sebahagia ini. Buat apa gue nyesel? Jatohnya malah jadi kayak orang rakus.

Impian, cita-cita dan keinginan. Mungkin ga semuanya harus kita dapet. Gue terlanjur suka dengan apa yang terjadi sekarang. Gue suka dengan pernyataan gue dulu yang mengatakan kalau hidup itu sebenarnya jauh lebih indah dari novel dan cerita cerita fiksi lainnya. Sebenernya gue bisa menyebutkan apa aja yang gue sukain dan gue impikan terjadi dalam hidup gue. Umur gue baru 20 tahun, mungkin gue masih punya kesempatan buat ngeraih apa yang gue inginkan. Gue suka segala sesuatu yang berhubungan dengan seni. Gue suka menggambar, mungkin nanti gue bisa jadi pelukis. Gue suka nyanyi, mungkin nanti gue bisa jadi penyanyi. Gue suka nulis, mungkin nanti gue bisa jadi penulis. Gue suka cerita, mungkin nanti gue bisa jadi pembawa acara berita atau bahkan pendeta.

Well, sebenernya intinya cuma satu. Mimpi, cita-cita, harapan dan semacamnya minta aja ke Tuhan. Apapun itu coba aja dulu minta ke Tuhan. Kalau emang kenyataannya di masa depan nanti lo ga ngedapetin apa yang lo cita-citakan, berarti itu emang jalan Tuhan untuk membuat hidup lo lebih baik. Coba aja, jujur gue juga belom nyoba. Good luck!

1 comment: